[Sabiltory 3] Resolusi Tahun Masehi


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, , ,

   Sebenarnya saya bingung untuk kasih sebutan pembaca #sabiltory dengan apa. Kalau ada ide, boleh ditulis di kolom komentar ya!
   Kurang lebih 6 hari lagi tepat sebulan saya bolos nulis. Hmm.. kenapa ya susah bagi saya pribadi menjadikan ini hobi. Melihat beberapa curcol blogger yang saya baca, mereka awalnya juga tidak begitu aktif menulis di blog pribadinya, sampai akhirnya ilham datang memberi cinta. Eits tunggu dulu, maksudnya cinta untuk menulis. hihi.. dasar baper!

Selalu ada untuk yang pertama kali

    O iya, selama vakum sebulan ini, banyak romansa yang terjadi. Bukan romansa dengan laki-laki tapi dengan diri sendiri. Untuk pertama kalinya, saya seperti mulai mengenal siapa Saya. Mulai pintar mengontrol emosi pikiran dan hati. Sepertinya umur 20 tahun 5 bulan ini mulai ada reaksi.
   Sebagai seorang introvert, kamu tentu bisa menebak hal-hal menantang bagi saya. Kalau didunia kampus tentu sudah ke tebak. Yap! ORGANISASI. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya beranikan diri dengan setengah niat untuk bergabung jadi aktivis++. Aktivis++ yaitu aktivis dakwah kampus!

Disclaimer: Kakak yang diwisma Sabil dulu, kalau baca tulisan sabil, jangan salah paham dulu ya kak. Ini tema ceritanya tentang segala hal tentang pertama kali, hihi..^^

Oke lanjut.
    Saya jadi paham. Untuk merumuskan makna kata nyaman itu perlu estimasi waktu yang panjang. Karena ada banyak faktor yang menjadi tolak ukur rasa nyaman itu. Eh kamu paham kan kenapa saya kaitkan organisasi dengan kenyamanan? Intinya ya gini, kalau gak nyaman, gimana mau loyal, laksananakan tugas pakai hati. Pasti semua terasa menyenangkan kalau apa-apa pakai cinta. 
   Kalau kata senior saya dulu, beliau Ketua Umum, beliau sampaikan begini tapi sedikit saya beri improvisasi.
Cinta itu meminta segalanya darimu. Seperti waktu, harta dan jiwa. Jadi gimana agar cinta itu gak terlihat paling jahat di situasi ini? Mudah saja, lakukan tanggung jawabmu dengan iman dibarengi dengan akal yang jernih. 

    Karena saya muslimah, tentu hal ini bisa terwujud dengan amal ibadah yang saya lakukan. Baik-buruknya akan menentukan kinerja lapangan. Segala-galanya untuk bisa bertemu dengan Dia dan kekasihNya.    

    Jadi tidak selalu buruk, kok, untuk segala hal yang pertama kali kita lakukan. Kembali lagi ke diri masing-masing, terus maju atau terus malu?


Terus Maju atau Terus Malu
Hihi keren nih pembahasannya nyambung :D

Bicara tentang definisi ...
    Maju artinya gerak yang mengakibatkan adanya perpindahan kearah depan. Sedangkan malu artinya sifat yang begitu tertutup akibat pengaruh lingkungannya.
    Jangan dianggap serius yups. Itu hasil parafrase versi saya. Belum tentu benar, tapi saya lagi belajar mendefinisikan kata-kata yang unik. Sampai kepikiran "Kok dikasih namanya itu ya?"(termenung). 

Oke pikiran yang cukup random, kita balik ke topik.

    Dikampus, saya cukup sering berbicara dalam forum diskusi. Lebih tepatnya memberikan pertanyaan demi sebuah nilai. Kalau kata orang sih, CARMUK(cari muka). Tapi dijamin 99% yang bertanya saat diskusi itu bukan carmuk alias cari muka melainkan mereka adalah orang-orang yang paham situasi dan kondisi. Dimana suasana kuliah itu tercipta dan terasa kalau ada tragedi sudut dan menyudutkan. Toh. gak sedrama itu juga karena yang jadi pemeran utama bisa minta tolong ke audiens untuk bantu menjawab pertanyaan. Malah itulah tujuan diskusi, memberi argumen dan menyampaikan argumen hingga didapatkan jawaban validnya.
    Tapi bagi kamu yang bidang pendidikan sama seperti saya, pasti tau deh, kalau itu salah satu penerapan teori belajar humanistik. Googling deh biar tahu apa itu teori belajar humanistik. Selagi itu baik-baik aja, gak ada salahnya kok, unjuk diri sekali-kali itu awesome! Setidaknya kamu gak sekedar 3D(Duduk,Diam,Dengar). 
Dari aku yang pemalu, aku saranin kamu yang juga pemalu untuk berhenti sugestikan kata ini dipikiran kamu. Kamu keren! Ciptakan warna versimu sendiri! Semangat! Stop malu-malu! BERTUMBUH dan MAJULAH!

Resolusi Tahun Masehi

    Rada gak nyambung ya judul dengan perintilan didalamnya. Walaupun begitu, kamu yang membaca harus paham, kalau ini gak ada hubungannya dengan manusia lain. Ini tentang kamu. Kamu yang sedang di masa transisi menuju kedewasaan. Sama seperti saya.
    Tahun Masehi 18 hari lagi akan berakhir, apakah resolusimu di tahun ini sudah tercentang semua? atau 70% diantara resolusimu belum pernah terjamah sama sekali? Atau kamu lupa untuk melakukannya? Waduh, gawat nih. Prioritas kamu berantakan dong. 
   Kenapa aku bilang berantakan? Karena orang yang sudah menuliskan resolusinya tentu sudah memikirkan dengan matang janji perbarisnya. Sudah buat strategi 2 hingga 5 langkah lebih maju dari orang-orang. Tanpa sadar ada beberapa hal "terlarang" dalam resolusimu yang masih kamu lakukan. Sayang banget ya? :( 
    Tapi janji tetaplah janji. Kamu masih bisa memperbaikinya di tahun depan kok. Dengan cara pastikan hati dan pikiranmu mau bekerjasama.  
  • NIAT - Pastikan punya niat yang mantap untuk melakukan resolusi yang telah kamu buat.
  • USAHA -Usaha untuk buat daftar resolusinya udah bagus nih tapi kalau gak ada usaha untuk mewujudkan resolusi itu, ya.. sama aja nol dong.
  • DOA - Ini nih powernya. Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus! 
    
  Sekian cerita sabiltory kali ini. Semoga kalian suka ya. Saya berharap ada komentar bijak yang nyangkut dikolom komentar. 
   Salah satu resolusi saya ditahun ini adalah berubah jadi lebih baik. Untuk itu kalian mau ya? Bantu saya dengan beri kritik dan sarannya untuk tulisan-tulisan saya. Saya pemain baru dalam dunia blogger.   
    Untuk lebih jelasnya bisa lihat di bio saya.
    Terimakasih 🍀



Salsabilakp Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Twitter : @salsabilakp2208 IG : @salsabilakp2208

Belum ada Komentar untuk "[Sabiltory 3] Resolusi Tahun Masehi"

Posting Komentar

Scroll lagi keatas untuk klik "Tulis Komentar". Biar author makin semangat nulisnya 🍀

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

ttd